Cari Blog Ini

Minggu, 17 September 2023

Ammar bin Yasir

Perjuangan Islam dan kaum muslimin dimasa-masa awal kemunculannya begitu berat dan penuh dengan tantangan. Mereka (Rasulullah dan para sahabat) harus rela merasakan berbagai macam ujian dan siksaan demi mempertahankan iman yang telah mereka raih. Salah satu sahabat yang menerima siksaan yang sangat berat adalah Ammar bin Yasir, ayahnya, ibunya Sumayah dan adiknya Abdullah yang termasuk dalam orang-orang yang pertama memeluk Islam (assabiqunal awwalun).

Bahkan ayah dan ibunya harus meregang nyawa akibat dari siksaan yang dialaminya. Dikisahkan suatu hari Nabi lewat di depan keluarga Yasir yang sedang disiksa oleh orang-orang quraisy, lalu Rasul bersada:

«صبراً يا آل ياسر، صبراً يا آل ياسر؛ فإنَّ موعدكم الجنة» 

"Bersabarlah wahai keluarga Yasir, bersabarlah, karena sesungguhnya janji bagi kalian adalah surga"

Setelah disiksa dengan siksaan yang tidak manusiawi, yaitu dengan ditimpa batu yang panas ditengah padang pasir, lalu Sumayah disuruh untuk kembali ke kesyirikan, tapi dia menolak dengan tegas, hal ini membuat Abu Jahal marah besar, sehingga dia mengambil besi dan menusukan ke duburnya yang membuatnya kehilangan nyawanya. Sehingga diapun menjadi perempuan pertama yang mati syahid dalam Islam. 

Sementara Ammar terus menerus disiksa dan dipaksa untuk mengucapkan kalimat kekufuran yaitu mencela Rasul dan memuji ilah kaum musyrikin. Dan karena beratnya siksaan yang diterimanya, diapun secara tidak sadar mengucapkan apa yang diminta oleh orang quraisy. Setelah dia terbebas dari siksaan itu, dia pun menemui Nabi dan menyampaikan apa yang telah dilakukannya sambil menangisi perbuatannya, lalu Nabi bertanya "Apa yang telah engkau ucapkan?", Ammar menjawab, "Aku telah mengatakan sesuatu yang buruk", Nabi bertanya, "Lantas bagaimana dengan keadaan hatimu sendiri?", Ammar menjawab, "Hatiku masih beriman ya Rasulallah." Nabi bersabda, "Jika mereka menyiksamu lagi dan memintamu untuk mengatakannya lagi, maka ulangilah".

Nabi memberikan ketenangan kepada Ammar bahwa apa yang dia ucapkan tidak akan berpengaruh dihadapan Allah, karena dia dalam keadaan terpaksa mengucapkannya. Bahkan Nabi menyuruhnya untuk mengulanginya agar dia tidak disiksa, karena ucapannya tidak mempengaruhi keimanannya sedikitpun. Demikianlah Ammar ketika diawal memeluk Islam, sungguh begitu berat ujian yang harus dihadapinya, tapi semua itu akan menjadi saksi diakhirat nanti dihadapan Allah sehingga akan melindunginya dari adzab Allah. Selang beberapa lama kemudian, Abu Bakar membebaskannya dari perbudakan dengan membelinya.

Setelah kaum muslimin diperintahkan untuk berhijrah ke Yatsrib, Ammar pun ikut berhijrah. Ketika Nabi beserta kaum muslimin bergotong royong membangun mesjid Nabawi, Ammar pun ikut membantu dengan membawakan batu-batu. Melihat hal itu, Nabi bersabda, 

تقتلك الفئة الباغية

 "Orang-orang dhalim suatu saat nanti akan membunuhmu"

Dan ternyata apa yang disabdakan oleh Nabi benar-benar terjadi, setelah Nabi wafat dan kepemimpinan dipegang oleh para khulafaur rasyidin. Dan dimasa kekhilafahan Ali bin Abi Thalib, terjadilah sebuah peristiwa yang tidak diharapkan oleh kaum muslimin, yaitu perpecahan dan perselisihan antara dua kelompok kaum muslimin, yaitu kelompok Ali dan kelompok Muawiyah. Sementara itu Ammar berpihak kepada Ali dan membelanya ketika terjadi perang shiffin. Pada perang inilah Ammar pun terbunuh sebagai syuhada membela kebenaran. Maka inilah yang disabdakan oleh Nabi, dan dengannya kita bisa melihat dengan jelas siapa kelompok yang dimaksud oleh Nabi. Gugurlah salah seorang saksi sejarah perjuangan Islam di masa awal kemunculannya. Sosok yang senantiasa berpegang teguh pada kebenaran dan membela yang hak walau nyawa taruhannya. Yang dengan orang-orang seperti inilah Allah memenangkan dan meninggikan kalimatnya, yaitu manusia-manusia pilihan, dan terbaik di masanya.

 

0 comments:

Posting Komentar

PENTINGNYA MENGENAL DAN MEMPELAJARI TENTANG RASULULLAH

  Seorang manusia ketika hidup di dunia ini, tentu dia akan dituntut untuk senantiasa belajar dan belajar, karena untuk mempertahankan eksis...