Cari Blog Ini

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 16 Juni 2025

Pengertian Akhlak, Etika, Adab, Karakter dan Moral

   

        Dalam penggunaan katanya di kalangan masyarakat umum, terkadang mereka menyamakan semua makna kata tersebut, ketika mereka menyebut kata akhlak misalnya, maka yang mereka maksudkan adalah etika, adab, moral, karakter, dan budi pekerti itu sendiri. Lantas benarkah anggapan tersebut? atau bisa kita anggap wajar saja jika dalam penggunaannya di tengah masyarakat awam? Maka alangkah baiknya kalau kita kaji sedikit tentang perbedaan kata-kata tersebut.

           Sepintas memang kata yang berkaitan dengan akhlak terkesan sama, tapi kalau dikaji lebih dalam lagi baik itu dari asal kata, arti secara bahasa, timbangan atau barometer, filososfis dan penerapannya sebenarnya berbeda.[1]  Berikut adalah perbedaan antara akhlak, etika, adab, karakter, dan moral.

           Etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang berarti kebiasaan atau karakter. Etika  menurut Daud Ali sebagaimana yang dikutip oleh Mawardi[2] adalah studi atau ilmu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, serta tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia yang berpatokan pada akal pikiran manusia. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika lebih bersifat filosofis dan universal, tidak terikat pada satu agama atau budaya tertentu. Etika berusaha menentukan prinsip-prinsip moral yang berlaku umum.[3]

           Sementara adab lebih merujuk pada sopan santun, tata krama, atau perilaku yang baik dalam interaksi sosial. Kata adab berasal dari bahasa Arab "adab" yang berarti kesopanan atau pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adab adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak. Adab mengatur perilaku individu dalam masyarakat untuk menjaga harmoni dan kesopanan sosial.

           Karakter adalah gabungan sifat-sifat dan kualitas moral yang membentuk dan mencerminkan perilaku individu. Karakter berasal dari bahasa Yunani "kharakter" yang berarti tanda atau ukiran. Mengacu pada keseluruhan sifat bawaan dan kebiasaan yang membentuk identitas seseorang.

           Menurut Poerwadarminta sebagaimana yang dikutip oleh Idris (2018), kata karakter berarti tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain.[4] Sementara itu menurut Ahmad Tafsir, karakter yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia, sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.

           Menurut Thomas Lickona seperti yang dikutip oleh Reksiana, karakter adalah nilai operatif dalam tindakan, dia didapatkan melalui proses seiring sebuah nilai menjadi kebaikan. Selain itu, karakter juga bisa dipahami sebagai suatu disposisi batin yang dapat diandalkan untuk menanggapi sebuah situasi sesuai moral baik.[5] Menurut Thomas Lickona, ada tiga tahapan dalam pendidikan karakter, yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action.[6] Dari ketiga tahapan tersebut, masing-masing memiliki indikator.

No.

Tahapan

Indikator

1

Pengetahuan moral

Kesadaran moral, pengetahuan nilai moral, penentuan perspektif, pemikiran moral, pengambilan keputusan, pengetahuan pribadi

2

Perasaan moral

Hati nurani, harga diri, empati, mencintai hal yang baik, kendali diri, kerendahan hati.

3

Tindakan moral

Kompetensi, keinginan, kebiasaan.

    Moral adalah prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang berkaitan dengan perilaku yang dianggap baik atau buruk oleh masyarakat. Moral berasal dari bahasa Latin "moralis" yang berarti cara atau kebiasaan. Lebih terfokus pada penerapan praktis dari nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari, seringkali dipengaruhi oleh budaya, agama, dan masyarakat.

Secara umum, perbedaan utama antara istilah-istilah ini terletak pada sumber dan fokus dari nilai-nilai yang mereka anut, serta pada bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


[1] Reksiana Reksiana, “Kerancuan Istilah Karakter, Akhlak, Moral Dan Etika,” Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam 19, no. 1 (August 13, 2018): 1–30, https://doi.org/10.14421/thaq.2018.%x.

[2] Mawardi, Etika, Moral, Dan Akhlak.

[3] https://kbbi.kemdikbud.go.id, diakses tanggal 14 Juni 2024.

[4] Muh Idris, “Pendidikan Karakter : Perspektif Islam Dan Thomas Lickona,” Ta’dibi : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 7, no. 1 (September 3, 2018): 77–102.

[5] Reksiana, “Kerancuan Istilah Karakter, Akhlak, Moral Dan Etika.”

[6] Muhamad Arif, Yuldashev Azim Abdurakhmonovich, and Sulaiman Dorloh, “Character Education in the 21st Century: The Relevance of Abdul Wahhab Ash Syarani’s and Thomas Lickona’s Concepts,” Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman 12, no. 1 (April 6, 2023): 35–58, https://doi.org/10.35878/islamicreview.v12i1.690.

Minggu, 15 Juni 2025

Aliran Pemikiran Pendidikan

Dalam dunia pendidikan terdapat tiga aliran yang berkaitan dengan perilaku manusia [1], maksudnya adalah berbagai pendekatan atau cara pandang dalam dunia pendidikan yang memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda-beda, tentunya cara pandang ini akan mempengaruhi bagaimana pendidikan itu akan dilaksanakan, apa yang akan diajarkan, dan bagaimana proses

Sabtu, 14 Juni 2025

Biografi Imam Ibn Hibban

Nama lengkap beliau adalah Abu Hatim Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban bin Mu’adz bin Ma’bad bin sahid bin Hadyah bin Murah at Tamimi ad Darimi al Busti, al Imam al ’Allaamah al Hafidz al Mujawwid. Beliau dilahirkan sekitar tahun 274 hijriyah. Beliau wafat di Sijistan, tepatnya di daerah Busti, yaitu salah satu wilayah di Afganistan pada bulan Syawal tahun 354 hijriyah pada usia 80 tahun.

Jumat, 13 Juni 2025

Tes Obyektif dan Uraian

A. Pengertian Tes

Penilaian adalah proses pengumpulan informasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan (Weeden, Winter, dan Broadfoot: 2002). Selanjutnya, Black dan William (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semua aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilai diri mereka sendiri, yang memberikan informasi sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktivitas belajar-mengajar.

Kompetensi Profesional Guru

  1. Kompetensi Guru

Kompetensi diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan. Sementara menurut KBBI, kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu). Mecleod (1990) mendefinisikan kompetensi sebagai perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Kompetensi guru sendiri merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak di mata pemangku kepentingan (Suyanto: 2013, hal. 1).  

LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN PENELITIAN

Dizaman ini kita bisa melihat begitu cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhasil diraih oleh umat manusia. Semua produk hasil ilmu pengetahuan dan teknologi itu telah banyak membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Pada sasarnya semua ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada adalah hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh orang-orang yang berpikir kritis dan cerdas. Salah satu contohnya adalah penemuan lampu pijar oleh Thomas Alva Edison, setelah melakukan penelitian dan percobaan 1000 kali barulah dia bisa menemukan lampu pijar yang hingga hari ini bisa kita rasakan manfaatnya. Oleh karena itu, melakukan penelitian sangatlah penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban umat manusia itu sendiri. Ilmu pengetahuan dan penelitian juga merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, karena ilmu pengetahuan lahir dari penelitian itu sendiri.

METODE IQRA

 

  1. Sejarah

  1. Pengertian

Metode iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.

PENTINGNYA MENGENAL DAN MEMPELAJARI TENTANG RASULULLAH

  Seorang manusia ketika hidup di dunia ini, tentu dia akan dituntut untuk senantiasa belajar dan belajar, karena untuk mempertahankan eksis...