Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Agustus 2024

KISAH ORANG YANG SAKIT KUSTA, ORANG BOTAK DAN ORANG YANG BUTA

 Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia pernah mendengar Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ ثَلَاثَةً فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ أَبْرَصَ وَأَقْرَعَ وَأَعْمَى بَدَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَبْتَلِيَهُمْ فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ مَلَكًا فَأَتَى الْأَبْرَصَ ، فَقَالَ : أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ ، قَالَ : لَوْنٌ حَسَنٌ وَجِلْدٌ حَسَنٌ قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ ، قَالَ : فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ عَنْهُ فَأُعْطِيَ لَوْنًا حَسَنًا وَجِلْدًا حَسَنًا ، فَقَالَ : أَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ ، قَالَ : الْإِبِلُ أَوْ ، قَالَ : الْبَقَرُ هُوَ شَكَّ فِي ذَلِكَ إِنَّ الْأَبْرَصَ وَالْأَقْرَعَ ، قَالَ : أَحَدُهُمَا الْإِبِلُ ، وَقَالَ : الْآخَرُ الْبَقَرُ فَأُعْطِيَ نَاقَةً عُشَرَاءَ ، فَقَالَ : يُبَارَكُ لَكَ فِيهَا وَأَتَى الْأَقْرَعَ ، فَقَالَ : أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ ، قَالَ : شَعَرٌ حَسَنٌ وَيَذْهَبُ عَنِّي هَذَا قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ ، قَالَ : فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ وَأُعْطِيَ شَعَرًا حَسَنًا ، قَالَ : فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ ، قَالَ : الْبَقَرُ ، قَالَ : فَأَعْطَاهُ بَقَرَةً حَامِلًا ، وَقَالَ : يُبَارَكُ لَكَ فِيهَا وَأَتَى الْأَعْمَى ، فَقَالَ : أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ ، قَالَ : يَرُدُّ اللَّهُ إِلَيَّ بَصَرِي فَأُبْصِرُ بِهِ النَّاسَ ، قَالَ : فَمَسَحَهُ فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيْهِ بَصَرَهُ ، قَالَ : فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ ، قَالَ : الْغَنَمُ فَأَعْطَاهُ شَاةً وَالِدًا فَأُنْتِجَ هَذَانِ وَوَلَّدَ هَذَا فَكَانَ لِهَذَا وَادٍ مِنْ إِبِلٍ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ بَقَرٍ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ غَنَمٍ ثُمَّ إِنَّهُ أَتَى الْأَبْرَصَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ ، فَقَالَ : رَجُلٌ مِسْكِينٌ تَقَطَّعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي فَلَا بَلَاغَ الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ ، ثُمَّ بِكَ أَسْأَلُكَ بِالَّذِي أَعْطَاكَ اللَّوْنَ الْحَسَنَ وَالْجِلْدَ الْحَسَنَ وَالْمَالَ بَعِيرًا أَتَبَلَّغُ عَلَيْهِ فِي سَفَرِي ، فَقَالَ لَهُ : إِنَّ الْحُقُوقَ كَثِيرَةٌ ، فَقَالَ لَهُ : كَأَنِّي أَعْرِفُكَ أَلَمْ تَكُنْ أَبْرَصَ يَقْذَرُكَ النَّاسُ فَقِيرًا فَأَعْطَاكَ اللَّهُ ، فَقَالَ : لَقَدْ وَرِثْتُ لِكَابِرٍ عَنْ كَابِرٍ ، فَقَالَ : إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ وَأَتَى الْأَقْرَعَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ ، فَقَالَ لَهُ : مِثْلَ مَا ، قَالَ : لِهَذَا فَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَ مَا رَدَّ عَلَيْهِ هَذَا ، فَقَالَ : إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ وَأَتَى الْأَعْمَى فِي صُورَتِهِ ، فَقَالَ : رَجُلٌ مِسْكِينٌ وَابْنُ سَبِيلٍ وَتَقَطَّعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي فَلَا بَلَاغَ الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ أَسْأَلُكَ بِالَّذِي رَدَّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ شَاةً أَتَبَلَّغُ بِهَا فِي سَفَرِي ، فَقَالَ : قَدْ كُنْتُ أَعْمَى فَرَدَّ اللَّهُ بَصَرِي وَفَقِيرًا فَقَدْ أَغْنَانِي فَخُذْ مَا شِئْتَ فَوَاللَّهِ لَا أَجْهَدُكَ الْيَوْمَ بِشَيْءٍ أَخَذْتَهُ لِلَّهِ ، فَقَالَ : أَمْسِكْ مَالَكَ فَإِنَّمَا ابْتُلِيتُمْ فَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنْكَ وَسَخِطَ عَلَى صَاحِبَيْكَ

Sesungguhnya ada tiga orang dari kalangan Bani Isra’il, yang satu menderita penyakit kusta, satunya lagi kepalanya botak, dan yang terakhir matanya buta. Allah Shubhanahu wa Ta’alla ingin menguji mereka semua dengan mengutus kepada mereka semua seorang malaikat, pertama kali malaikat tersebut mendatangi orang yang menderita kusta, lalu berkata kepadanya : “Apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab: “Warna kulit yang bagus, dan kulit yang mulus, serta di hilangkan penyakitku ini yang membuat manusia merasa jijik denganku”. Kemudian malaikat tersebut mengusapnya, sehingga penyakit yang di deritanya hilang lalu kulitnya berganti menjadi mulus.

Malaikat tersebut berkata kembali kepadanya: “Harta apa yang paling engkau cintai? Ia menjawab: “Onta – atau ia mengatakan: “Sapi”, para perawi merasa ragu di sini-. Maka ia di kasih seekor onta yang sedang bunting, seraya di do’akan oleh malaikat tersebut: “Semoga Allah Shubhanahu wa Ta’alla memberkahi kamu dengan onta ini “.

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang botak, lalu berkata kepadanya: “Perkara apa yang paling engkau inginkan? Ia menjawab: “Rambut yang indah, sehingga aibku ini hilang, jadi manusia tidak lagi menjauh dariku”. Malaikat tersebut mengusap kepalanya, lalu tumbuhlah rambut yang indah, dan ia diberi rambut yang bagus. Lalu malaikat bertanya kembali: “Harta apa yang paling engkau cintai? Orang tadi menjawab: “Sapi”. Ia lalu di beri seekor sapi betina yang sedang bunting, seraya di do’akan: “Semoga Allah Shubhanahu wa Ta’alla memberkahimu dengan sapi ini”.

Setelah itu, malaikat tersebut mendatangi orang yang buta, lalu bertanya kepadanya: “Apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab: “Aku mendambakan supaya Allah Shubhanahu wa Ta’alla mengembalikan penglihatanku, sehingga aku bisa melihat orang lain”.

Maka di usaplah matanya oleh malaikat tadi, akhirnya Allah Shubhanahu wa Ta’alla mengembalikan penglihatannya. Malaikat kemudian bertanya lagi: “Harta apa yang paling kamu sukai? Ia berkata: “Kambing”. Ia pun di kasih kambing yang sedang bunting.

Kemudian masing-masing dari hewan pemberian tadi saling beranak pinak, sehingga orang yang pertama mempunyai satu lembah onta, yang satunya lagi mempunyai satu lembah sapi, dan yang terakhirpun mempunyai satu lembah kambing.

Pada suatu ketika, malaikat tersebut mendatangi orang yang terkena kusta, dengan kondisi dan rupa yang sama ketika dirinya dulu sakit, lalu memelas kepadanya: “Saya orang yang miskin, sungguh diriku telah kehabisan bekal untuk meneruskan perjalanan, tidak ada yang mampu menolongku pada hari ini, melainkan Allah Shubhanahu wa ta’alla dan dirimu. Saya minta kepadamu yang telah di beri warna kulit yang indah,dan bagus, serta harta yang berlimpah, berilah saya seekor unta agar saya bisa meneruskan perjalananku”.

Namun orang ini justru menghardiknya, seraya berkata kepadanya: “Kebutuhanku masih banyak”. Malaikat tadi berujar: “Sepertinya dulu aku mengenalmu, bukankah kamu dulu adalah orang yang kena kusta, yang di jauhi manusia, orang yang fakir kemudian Allah Shubhanahu wa Ta’alla memberimu harta? Ia berkata dengan sombongnya: “Saya mendapatkan harta ini dari warisan ayahku dari kakeknya! Setelah itu, malaikat tadi berkata padanya: “Jikalau kamu berdusta, semoga Allah Shubhanahu wa Ta’alla mengembalikan keadaan kamu seperti semula”.

Setelah itu, ia lalu mendatangi orang yang botak dengan kondisi serta keadaan yang sama seperti dirinya dulu, lalu berkata seperti apa yang di katakan pada orang yang terkena kusta tadi, dan orang yang dulunya botak inipun menolak sama seperti yang di lakukan oleh orang pertama. Maka malaikat tersebut pun berkata kepadanya: “Kalau seandainya kamu berdusta, semoga Allah Shubhanahu wa Ta’alla mengembalikan keadaanmu seperti semula”.

Kemudian terakhir ia mendatangi orang yang dulunya tidak bisa melihat, dengan keadaan dan kondisi yang sama seperti dirinya dulu, lalu berkata kepadanya: “Saya orang miskin dan ibnu sabil yang telah kehabisan bekal untuk melanjutkan perjalanan, tidak ada yang bisa menolongku melainkan Allah Shubhanahu wa Ta’alla dan anda, saya minta kepadamu yang telah dikembalikan penglihatanya, seekor kambing agar saya bisa meneruskan perjalananku? Orang tersebut berkata bijak kepadanya: “Sungguh dulu diriku adalah orang yang buta kemudian Allah Shubhanahu wa Ta’alla mengembalikan penglihatanku, ambillah seberapa engkau mau, dan tinggalkan sesukamu. Sungguh demi Allah, saya tidak merasa keberatan dengan sesuatu yang diambil karena Allah Azza wa jalla”.

Malaikat tersebut menjawab: “Ambil hartamu, kalian sedang di uji, sungguh Allah Shubhanahu wa Ta’alla telah ridho kepadamu, dan murka kepada dua sahabatmu”. [Hadits shahih di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim]

Hikmah dari kisah tersebut adalah:

1.       Setiap orang beriman pasti akan diuji, baik dengan kesusahan ataupun dengan kesenangan.

2.       Berdo’alah kepada Allah, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Mahadekat. Aku akan mengabulkan doa orang yang meminta ketika dia menyeru/berdoa kepada-Ku. Oleh sebab itu, hendaklah mereka memenuhi seruan-Ku dan beriman kepada-Ku, mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 186)

3.       kita harus selalu mengingat dan menyebut nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, dan mensyukuri nikmat tersebut apapun itu, sebagaimana yang Allah perintahkan:

فاذكروني أذكركم واشكروا لي ولا تكفرون

“Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah ingkar” (QS. Al Baqarah: 152)

Dan Rasul telah memberikan tips agar kita pandai mensyukuri nikmat:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اَللَّهِ عَلَيْكُمْ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dan diantara nikmat yang Allah berikan kepada kita saat ini adalah Allah jadikan kita sebagai orang2 yang berusaha untuk mempelajari ilmu agama, bukankan Rasulullah telah  bersabda:

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
"Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya, maka Allah pahamkan dia terhadap agamanya." (H.R. Bukhari-Muslim)

Maka bersyukurlah kepada Allah yang telah menjadikan kita didalamnya.

    

0 comments:

Posting Komentar

PENTINGNYA MENGENAL DAN MEMPELAJARI TENTANG RASULULLAH

  Seorang manusia ketika hidup di dunia ini, tentu dia akan dituntut untuk senantiasa belajar dan belajar, karena untuk mempertahankan eksis...