PENGIRIMAN SURAT KEPADA PARA RAJA DAN PENGUASA
ARAB OLEH NABI
Nabi mengirimkan surat kepada para Raja dan penguasa di sekitar jazirah arab yang isinya tentang seruan untuk masuk Islam. Hal ini terjadi setelah perjanjian hudaibiyah, yaitu pada tahun ke-7 hijriyah. Karena kebiasaan para penguasa yang tidak menerima surat jika tidak ada stempelnya, maka Nabi membuat stemple dari perak bertuliskan: “Muhammad Rasul Allah”. Beliau memilih beberapa sahabat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk dijadikan utusan kepada raja-raja.
1.
Surat kepada Najasyi, Raja Habasyah, dikirim oleh Amr ibnu Umayyah ad-Dhamri2. Surat kepada al
Muqauqis, Raja Mesir, nama rajanya Juraiz bin Mata, adapun Al Muqauqis adalah
gelarnya. Dikirim oleh Hathib bin Abi Balta’ah. Al Muqauqis mengirim surat
balasan, yang menyatakan bahwa dia telah menerima dan memuliakan utusan Nabi,
tapi dia tidak menyatakan dia menerima dakwah Nabi (tidak masuk Islam). Lalu dia
mengirimkan dua orang perempuan, yaitu Mariyah dan Sirin, dan seekor bagal
(peranakan kuda dan keledai).
3. Surat kepada
Kisra, raja Persia, untuk mengantarkan surat ini Rasulullah memilih Abdullah
bin Hudzafah as Sahmi, lalu diserahkan melalui penguasa Bahrain, setelah diterima
oleh Kisra, dia pun langsung menyobek-nyobek surat itu. Maka Nabi bersabda, “semoga
Allah mengoyak-ngoyak kerajaannya”.
4. Surat kepada
Kaisar, Raja Romawi, Rasulullah memilih sahabat yang Bernama Dihyah bin Khalifah
Al-Kalbi untuk membawa surat ini. Imam Bukhari telah meriwayatkan tentang teks
surat ini dan juga kisah pertemuan Abu Sufyan (sebelum keislamannya) dengan Kaisar.
Ketika itu Kaisar mengajukan pertanyaan tentang Rasulullah kepada Abu Sufyan. Setelah
dialog itu, Kaisar mengatakan, “Jika apa yang telah engkau katakan itu benar, maka
ia akan dapat memiliki tempat dimana kedua kakiku ini berdiri. Aku tahu bahwa
dia akan diutus. Aku tidak menyangka ternyata dia berasal dari bangsa kalian. Jika
saja aku dapat memastikan bahwa aku akan bertemu dengannya, niscaya aku memilih
bertemu dengannya. Jika aku ada di sisinya, pasti aku cuci kedua kakinya”.
5. Surat kepada Al
Mundzir bin Sawi, penguasa Bahrain
6. Surat kepada Hauzah
bin Ali, penguasa Yamamah
7. Surat kepada Al
Harits bin Abi Syamr al Ghassani, penguasa Damaskus
8. Surat kepada
Raja Oman
0 comments:
Posting Komentar