Pada masa kekhilafahan Umar, kaum muslimin terus berusaha memperluas wilayahnya dan menyebarkan agama Islam dengan menaklukan wilayah-wilayah yang ada disekitar arab, terutama di Syam dan Iraq. Untuk penaklukan wilayah Irak yang merupakan daerah kekuasaan Persia, Umar mengangkat sahabat senior untuk menjadi komandan pasukan, yaitu Sa'ad bin Abi Waqas. Ketika kaum muslimin terus bergerak, sampailah di wilayah Madain yang merupakan ibu kota kerajaan Persia ketika itu. Untuk menuju ke Madain, kaum muslimin harus menyeberangi sungai Dajlah (Tigris), yang mana airnya sangat deras dan juga dalam.
Melihat sungai yang ada dihadapannya, Sa'ad pun berkhutbah dihadapan pasukannya, menyemangati mereka dan menyatakan bahwa dia sudah bertekad untuk menaklukan kota itu. Maka Sa'ad pun berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk menyeberangi sungai itu. Setelah itu, Sa'ad pun mulai mengerahkan semua pasukan berkudanya untuk menyeberangi sungai yang deras dan dalam itu. Dan ternyata Allah mengabulkan doanya, ketika kuda-kuda itu masuk ke dalam sungai, tidak ada satupun kuda kaum muslimin yang tenggalam, bahkan seolah-olah mereka sedang berjalan di atas tanah, tidak ada kekhawatiran dari kaum muslimin ketika menyebrangi sungai itu, mereka melakukannya sambil mengobrol dengan sesama mereka. Melihat kejadian itu, pasukan Persia yang berada di ujung sungai lainnya pun merasa ketakutan dan seketika itu pula mereka lari (kabur). Maka kaum muslimin pun berhasil menaklukan Madain setelah dikepung selama dua bulan, ini terjadi pada tahun 16 hijriah. Demikianlah Allah berikan keutamaan kepada Sa'ad bin Abi Waqas dimana Allah senantiasa mengabulkan do'anya. Hal ini dikarenakan Nabi pernah meminta kepada Allah agar selalu mengabulkan do'anya.
0 comments:
Posting Komentar